KREASI SENI RUPA DI ERA TEKNOLOGI INFORMATIKA BAGI PELAJAR

07.29 Edit This 0 Comments »
KREASI SENI RUPA DI ERA TEKNOLOGI INFORMATIKA  BAGI PELAJAR
Oleh : Eko Kimianto, S.Pd.

Gambar terkait
        
      Seni rupa memang sesuatu yang lain, baik bagi pelaku seni, penikmat seni maupun orang awam seni sekalipun. Seni rupa memang berbeda, dari segi wujud maupun kreasinya. Memang hasil kreasi seni rupa berbeda dibandingkan dengan bidang lainnya. Seni rupa juga berbeda dibandingkan dengan sesama seni yang lainnya.
         Mengapa seni rupa harus beda? Ataukah memang berbeda dari hasil kreasinya? Seni Rupa memang istimewa bagi orang yang tahu dan mendalami seluk beluk seni visual tersebut. Rasa istimewa tersebut yang menyebabkan terasa spesifik, khusus dan berbeda. Walaupun sebenarnya seni rupa tidak ingin membedakan diri. Berbeda hanya karena hasil dan bentuk perwujudan karyanya yang harus kreatif, eksentrik, bombastis dan juga tidak lupa harus punya nilai estetika.
         Seni rupa berkembang dari tahun ke tahun mengikuti kemajuan daya pikir manusia. Semakin maju dan berkembang pola pikir manusia, berkembang dan semakin maju pula hasil kreasi seni rupa. Untuk itu, pendidikan seni rupa juga harus selalu berkembang mengikuti kemajuan zamannya. Kemajuan zaman di era sekarang ini memang melaju dengan cepatnya. Bagaikan bola salju yang menggelinding diatas gunung es yang dengan cepatnya melaju ke menuju dasar gunung tersebut. Semakin ke bawah semakin besar dan punya kekuatan yang luar biasa untuk menghancurkan sekelilingnya.
         Perumpamaan itu berlaku untuk perkembangan sains yang begitu cepat disaat ini, yang juga dibarengi bertambah canggih dan kreatif pula hasil karya seni rupa di era teknologi informatika ini. Pendidikan Seni Budaya khususnya Seni Rupa akan semakin tertinggal jauh apabila tidak selaras dan sejalan dengan teknologi modern saat ini. Setiap saat dan setiap waktu akan berubah menuju suatu kemajuan yang luar biasa.
         Sesuai dengan perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi elektronik dan informasi. Pendidikan seni budaya harus lebih di fokuskan pada keberlanjutkan seni rupa yang berbasis teknologi informasi. Peranan teknologi informasi bukan saja sebagai media baru tetapi lebih jauh mempunyai misi dan visi dalam pengembangan seni rupa sebagai estetika maupun seni rupa sebagai suatu pendidikan. Sebagai alat informasi ’multi media interaktif’, pada prinsipnya, semua orang yang terlibat dalam kegiatan membangun pendidikan seni rupa melalui jaringan elektronik berupaya mengimbangi kemajuan teknologi informatika tersebut. Keberadaannya memungkinkan untuk dapat menampung dan meningkatkan wawasan masyarakat terhadap konsepsi filosofi yang tercermin secara hakiki dalam setiap aktivitas dan programnya. Bagi para guru seni budaya, kecanggihan teknologi informasi itu sangatlah penting dan bermanfaat bagi pengembangan keilmuannya yang telah menjadi bagian dari kehidupan profesinya.
          Kebutuhan kreasi seni rupa bagi pelajar, di era dunia maya (teknologi informatika) sangatlah penting sekali. Pelajar harus peka terhadap perubahan ke arah kemajuan seni rupa dalam teknologi informatika ini. Mereka membutuhkan ilmu untuk bisa menambah wawasan dan keterampilannya sesuai yang dibutuhkan dalam kecanggihan “Dunia Maya” saat ini. Kreasi seni rupa sekarang tidak hanya sekedar mencipta langsung lewat keterampilan tangannya, tetapi harus bisa memadukan dengan kecanggihan teknologi yang ada. Mengkolaborasikan bakat alam dengan sarana yang telah tersedia dalam teknologi informasi tersebut.
            Pelajar harus paham tentang dunia maya, anak muda harus terampil dengan teknologi komputer yang ada. Pelajar harus mahir mengkoneksikan berbagai media teknologi universal yang telah tersedia. Dengan koneksi seperti internet, mendorong interaksi dengan dunia tanpa mengenal jarak dan batas geografi dinisbikan, sikap kepedulian sosial dan keyakinan tentang kehidupan modern yang dapat menjadi indikator pencagaran sumber daya manusia.
           Pelajar memang harus bisa mengikuti perubahan kearah kemajuan yang ada. Paling tidak seorang pelajar terampil dalam teknologi seni budaya dalam lingkup kecil (mikro). Kepahaman seni rupa pelajar dalam skala mikro, misalnya usaha pencagaran dan perlindungan terhadap seni budaya dan kebiasaan tradisional yang terus di amalkan dalam masyarakat modern diera globalisasi ini. Pengetahuan tentang jagat, seperti diungkapkan oleh konsep penciptaan dalam mitologi, tampaknya tidak hanya tentang dunia nyata tetapi juga dunia abstrak, kehidupan mendatang.
           Pentingnya kecerdasan anak-anak muda ini sangat dibutuhkan, agar pendidikan seni rupa di lingkungan kita tidak tertinggal dengan kemajuan yang telah diraih oleh anak-anak bangsa yang lain. Pendidikan memang bergerak terus menuju suatu kemajuan yang tak terhingga. Kemajuan yang semakin lama semakin abstrak adanya. Kemajuan yang semakin lama akan semakin sulit dipahami oleh pelajar, apabila segala komponen pendidikan tidak turut serta dalam merubah dunia keilmuan seni rupa modern ini.
          Dalam kenyataannya kini pendidikan seni rupa khususnya, tidak dapat dipisahkan dari penggunaan teknologi jaringan internet sebagai bagian dari program dan alat penyampai informasi atau pesan. Hal ini jelas bisa memperkaya dunia pendidikan seni rupa, pencipta seni, pengamat seni maupun pelajar seni itu sendiri. Dengan kecanggihan dan kemudahan perangkat ini melibatkan pendidik dan pelajar seni sebagai pengguna, penggagas dan ikut berpartisipasi dalam memainkan imej bergerak.
          Selain itu juga pelajar dapat memanfaatkan teknologi media interaktif yang akrab dengan pemirsa atau penikmat seni rupa khususnya. ’Media’, sebuah paradigma baru kecanggihan Teknologi Informasi (TI), dapat merubah perilaku pelajar menjadi pelaku, penggagas, sutradara, penulis skrip sekaligus produser dalam sebuah kerja kolaboratif- partisipasi dalam sebuah karya seni rupa yang monumental. Pemanfaatan teknologi informatika sebuah perangkat alat promosi masa kini dan masa depan. Sudah pada waktunya pelajar seni budaya (khususnya seni rupa) diajak untuk menggunakan segala fasilitasnya termasuk imaji, perasaan dan gagasan di dalam membangun kebudayaan yang non material atau non fisik.
          Bagi pelajar penguasaan teknologi informatika akan mempermudah bagi dirinya untuk berkarya seni rupa sesuai dengan perkembangan zamannya. Sesuai dengan kemajuan zamannya, tidak buta dan gagap dengan teknologi yang berkembang saat ini. Sehingga karya-karya yang dihasilkannnya merupakan karya yang dapat bersaing dan berdaya jual tinggi dalam era globalisasi ini. Karya yang berkualitas tinggi dengan memadukan kreasi, imajinasi, kecerdasan dan penguasaan teknologi masa kini dalam suatu karya istimewa yang dapat bersaing dalam hasil dan juga nilai jualnya.
          Lepas dari itu semua, tak dapat dipungkiri bahwa seni rupa mempunyai karakter yang harus diterima secara mendasar. Nilai karakter sebuah karya seni juga dapat dilihat dari faktor tampil eksistensi fisiknya baik itu yang bersifat karya seni yang diciptakan untuk ‘meruang’ (spatial arts) maupun yang ‘mewaktu’ (timely arts). Ataupun karya seni yang merupakan kombinasi keduanya yang dalam kehadirannya memerlukan ruang dan waktu. Dalam hal ini karakter karya seninya terindikasikan dari sisi bentuk yang terukur karena standar ukuran yang digunakan (sizes, volumes) maupun kondisi dan durasi waktu tampil yang diperlukan. Dengan demikian dapat juga diamati karakter karya seni yang berbeda tidak saja karena ruang yang diperlukan untuk keberadaannya itu berbeda, tetapi juga karena waktu yang diperlukannya juga berbeda durasinya. Di samping itu, boleh juga dikatakan bahwa karakter karya seni bisa dibedakan antara kehadiran fisiknya yang sudah jadi  dengan yang terdapat perbedaan jenis atau genrenya.
            Paparan di atas dapat ditarik garis tegas untuk suatu kreasi seni rupa yang berkolaborasi dengan teknologi informatika yaitu bahwa seni rupa akan berkembang dengan pesat dan tidak ketinggalan zaman jika tetap kreatif dan peka terhadap perkembangan zamannya. Pelajar sebagai anak muda harus dapat berkreatifitas seni dengan meningkatkan kemampuannya dalam teknologi informatika sebagai sarana pengembangan karya seni rupa yang dihasilkannya. Tetapi perpaduan tersebut tidak dapat menghilangkan kekhasan dan karakter seni rupa sebagai sifat dasarnya.

Penulis : Eko Kimianto, S.Pd (Alumni Jurusan Pend. Seni Rupa UNNES/IKIP Semarang)
Pendidik: Seni Budaya SMP Negeri 2 Gemuh

0 komentar: