SEKALI LAGI TENTANG SENI LUKIS ABSTRAK

07.57 Edit This 0 Comments »
          SEKALI LAGI TENTANG SENI LUKIS ABSTRAK

       Seni lukis abstrak memang unik. Bentuk tiada dikenali tetapi dapat dirasakan keindahannya. Objeknya yang tiada berbentuk tapi tetapi bisa menggerakkan jiwa akankeindahan yang terkandung di dalamnya. Memang benar-benar luar biasa. Sesuatu yang tak dikenali tetapi keindahannya sangat menakjubkan. Luar biasa bagi seniman yang menciptakannya. Kreasi seni yang tiada bandingannya.
        Aliran abstraksionisme adalah aliran yang berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasi figuratif suatu objek. Figur yang dikenal dikaburkan sedemikian rupa, hingga akhirnya benar-benar lepas dari objek yang biasa dikenal dilingkungan kehidupan nyata. Memang benar-benar melepaskan diri dari sensasi figur objek yang alamiah realistis.
       Abstrak memang bentuknya tidak kongkrit. Bentuk lepas dari pemahaman orang secara umum dan berusaha melepaskan diri dari alam nyata. Karena tidak mengemukakan sesuatu yang kongkrit, lukisan abstrak terkesan sulit dimengerti. Hanya orang-orang tertentu saja yang menyukai lukisan jenis ini. Kesannya, lukisan abtrak menjadi karya seni kaum elit dan hanya dipahami kaum intelek saja. Padahal sebenarnya tidak sulit memahami lukisan abstrak.
       Seni lukis abstrak bukanlah karya seni yang rumit, bukan pula karya seni yang berbelit-belit dan komplek. Tetapi suatu karya yang berusaha untuk menyederhanakan bentuk-bentuk alami yang terlalu komplek dan beragam rupa yang ada. Seni abstrak merupakan penyederhanaan atau pendistorsian bentuk-bentuk, sehingga hanya berupa esensinya saja dari bentuk alam atau objek yang diabstraksikan. Abstraksi, mengubah secara signifikan objek-objek sehingga menjadi esensinya saja.
        Apresiasi seni lukis abstrak memang perlu dilakukan. Perlu mengenal,memahami dan menikmati hasil karyanya. Menikmati lukisan abstrak dapat dilakukan dengan cara melihat keharmonisan susunan unsur-unsur visualnya. Unsur-unsur visual berupa komposisi, warna, garis, dan tekstur lukisan menciptakan kesan dan pesan tertentu. Setiap orang berhak menafsirkan lukisan abstrak sesuai dengan latar belakang pengalamannya. Karena lukisan adalah tanda visual multi interpretasi.
        Abstrak memang sesuatu yang lepas dari realis naturalis, tetapi abstrak bukanlah tiada dapat dinikmati. Banyak sudut dari karya seni lukis abstrak yang bisa dinikmati bersama. Abstrak bisa dinikmati lewat kreativitas hasil karyanya. Abstrak bisa dinikmati dari perpaduan dan  komposisi warna yang ada. Abstrak bisa dinikmati dari kehebatan dan keahlian di dalam beradu teknik lukis yang ada. Intinya lukis abstrak bisa dinikmati segi keindahannya akan hasil karya cipta seniman dari berbagai sudut pandang estetika yang dikembangkan dalam lukisan tersebut.
Penulis dan karya : Eko Kimianto
Alumni Pendidikan Seni Rupa IKIP Semarang (UNNES)





KEINDAHAN LUKISAN ABSTRAK

15.56 Edit This 0 Comments »


KEINDAHAN LUKISAN ABSTRAK
         Seni lukis realis naturalis dan sejenisnya, orang awam mudah untuk memahaminya. Masyarakat di luar dunia seni juga masih dapat mencerna nilai-nilai keindahan yang terkandung di dalamnya. Hal ini mudah dipahami karena karya seni itu ada tolok ukur pembandingnya untuk memberikan penilaian tentang kelebihan dan kekurangannya.
         Seni lukis realis dan naturalis bersifat mimikri. Mimikri artinya hasil karyanya meniru bentuk-bentuk yang telah dikenal masyarakat secara umum. Bentuknya merupakan bentuk-bentuk yang ada di lingkungan alam sekitar kita. Mimikri ini berarti hanya memindahkan sesuatu yang ada secara natural realistis ke dalam bidang gambar sebagai bentuk ungkapan karya cipta seni lukisnya.
         Sehingga penilaian masyarakat menjadi tidak terlalu sulit. Tinggal memberikan penilaian karya lukisnya sama persis atau tidak dengan benda yang dicontohnya. Tentu benda yang di contoh adalah benda-benda yang familiar dengan apa yang dikenal masyarakat dilingkungan hidup kesehariannya. Walaupun hal ini mungkin dikatakan sebagai apresiasi orang awam pada tingkat terendah. Tetapi tak dapat dipungkiri bahwa penilaian karya seni realis naturalis secara umum tidak jauh berbeda dengan penilaian masyarakat secara mendasar.
         Berbeda dengan karya seni lukis yang beraliran abstrak. Bentuk objeknya yang tak dikenali secara umum membuat masyarakat biasa, sulit untuk dapat mengerti makna yang dikandungnya. Untuk memahami karya tersebut tidaklah mudah karena biasanya visual yang tampak terkadang nyaris tanpa bentuk. Kehadirannya sebatas komposisi warna, goresan, bidang-bidang, penggabungan unsur tiga dimensional serta efek-efek yang tak terduga sebagai akibat dari percampuran cat yang tidak disengaja.
         Namun sebagian dari kita tentu dapat merasakan sensasi tersendiri yang timbul ketika dihadapkan pada karya tersebut, bahkan pada gaya lukisan yang lain. Tentunya latar belakang dari pengalaman hidup masing-masing individu ikut berperan. Sehingga yang terjadi didalam menilai dan memahami sebuah karya lukis abstrak menjadi multi tafsir.
         Di balik bentuk lukisannya yang sulit dipahami oleh pandangan awam bahkan mungkin oleh sebagian seniman sendiri mengenai arti dan makna yang diungkapkan oleh pelukisnya, tentu ada maksud atau pesan yang ingin disampaikan pada karya tersebut, baik melalui simbol-simbol  tertentu maupun dari warna-warna yang ditampilkan. Dari sensasi yang dirasakan itu kita dapat manangkap maksud yang tersirat dari seniman penciptanya. Memang hal itu bukanlah menjadi penilaian yang obyektif.
            Ada beberapa hal yang dapat membantu mempermudah pemahaman kita terhadap karya seni lukis abstrak. Hal tersebut bukan berarti untuk memecahkan permasalahan simbol makna yang ada, tetapi sebagai patokan untuk melangkah lebih jauh menikmati karya seni abstrak. Sehingga keindahan karya lukis abstrak itu bisa diungkapkan dengan wawasan estetika yang bersifat sangat subjektif. Bukan untuk mencari kebenarannya tetapi sekedar mencari titik temu tentang keindahanyang ingin diungkap oleh sipelukisnya.
              Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menikmati keindahan hasil karya seni lukis abstrak adalah sebagai berikut:
1. Karya seni abstrak bukan untuk memecahkan kode tertentu

Lukisan ataupun karya seni abstrak bukanlah sebuah kuis atau teka-teki silang yang harus dipecahkan. Ketika kita melihat karya abstrak, ambil nafas dalam-dalam dan nikmati setiap warna atau pola yang ada. Yang diperlukan hanya cukup menyelami pemikiran sendiri saat melihatnya.

2. Tak dibenarkan tergantung akan waktu

Jangan pernah berfikir bahwa hanya dalam hitungan menit kita akan langsung dapat memahami makna lukisan abstrak tersebut terkecuali kita memang sudah benar-benar penikmat karya seni lukis abstrak. Bagi kita yang baru awal sebagai seorang penikmat lukis abstrak, mungkin dapat memakan waktu berjam-jam. Tapi sekali lagi, cukup nikmati saja lukisan tersebut dengan hati santai dan lapang dada, dibutuhkan suatu kesabaran.

3. Tak perlu memikirkan bentuk lukisannya, coba untuk memikirkan objek-objek yang lain

Karya lukis abstrak memang dapat menimbulkan banyak tafsir, tapi bukanlah suatu masalah apakah pemahaman kita benar atau salah dengan simbol-simbol yang ada pada lukisan tersebut. Ini benar-benar tentang sesuatu yang dapat dibayangkan saat melihat visualnya. 

Mungkin banyak hal mengenai pertanyaan di pikiran kita saat melihat karya abstrak, tetapi pertanyaan-pernyataan tersebut tidak memiliki jawaban yang pasti, hanya saja bagi kita dapat membantu menemukan titik awal memahami karya abstrak.

4. Tidak perlu gugup pada saat emosi kita memuncak

Memang seringkali para penikmat karya seni abstrak terlalu hanyut dalam menyelami seni tersebut, dan banyak sekali diantaranya hingga menangis dan begitu emosional. Jika itu terjadi pada para penikmat, tidak perlu khawatir. Penikmat film terkadang hingga dapat menangis saat menonton film, ini hampir mirip dengan situasi tersebu, mungkin yang berbeda adalah kita melihat emosi diri kita sendiri.

5. Usahakan untuk membaca penjelasannya

Mungkin ini cara termudah yang dapat kita lakukan jika tak ingin terlalu dalam hanyut dalam pemikiran kita sendiri. Setiap karya abstrak yang ditampilkan, akan disertakan keterangan mengenai identitas dan cerita dari karya seni tersebut. 

Langkah terakhir adalah, mencoba untuk hanya menikmati tanpa harus memahami tujuan karya tersebut dibuat. Karena beberapa seniman abstrak pun tidak memiliki tujuan khusus saat menciptakan karya seni abstrak.
            Perlu kita ketahui bersama bahwa estetika sebagai suatu kualitas yang abstrak merupakan keindahan yang tidak dapat diukur nilai keindahannya karena keindahan yang bersifat abstrak juga bersifat relatif maupun subjektif  yakni apabila kita melihat sesuatu yang indah itu belum tentu indah untuk orang lain. Contohnya lukisan yang beralirkan sifat abstrak tidak semua orang mengerti akan keindahan lukisan tersebut hanya segelintir orang saja yang mengerti dari keindahan lukisan tersebut berdasarkan intuisinya dan jiwa seni dari masing-masing orang tersebut.
             Objek yang bernilai indah merupakan kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
            Keindahan sebagai suatu yang bernilai abstrak menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat non realistis di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita dalam berbagai aspek kehidupan yang ada.
Nilai keindahan sebagai sebuah objek benda yang indah merupakan keindahan yang bersifat pasti dan dapat dengan mudah diterima oleh pandangan masyarakat. Keindahan ini mempunyai nilai yang berbanding terbalik dengan keindahan bersifat abstrak, contohnya pemandangan yang indah di pedesaan dan hal itu sudah pasti keindahannya dan apabila ada yang menganggap itu tidak indah maka orang tersebut tidak memiliki jiwa seni dan tidak mengerti akan makna dari  suatu keindahan.

Penulis : Eko Kimianto
Alumni Pendidikan Seni Rupa IKIP Semarang (Unnes)


ALUR KEHIDUPAN

17.03 Edit This 0 Comments »



ALUR KEHIDUPAN
Media: Kertas, cat kayu & kuas
Teknik: Melukis di atas air
          Alunan cat di atas air, ditarik dengan menggunakan kuas ke berbagai penjuru air. Memadukan warna dari cat kayu yang ada memberikan makna tersendiri  dalam estetika. Indahnya begitu terasa di jiwa penghayatnya. Terasa lebih menyejukkan hati dan memberikan ketenangan dalam rasa. Walaupun keindahan itu sangat terasa subjektivitasnya. Memang tak dapat  dipungkiri, karya seni kontemporer terlihat sangat condong pada penilaian tiap orang yang sangat berbeda. Perbedaan yang tergantung dari tingkat kemampuan seni, tingkat pemahaman, selera dan juga sudut pandang yang berbeda dalam menangkap makna suatu karya seni.
         Pemahaman akan sangat mempengaruhi akan tingkat dan selera para penikmat seni. Seniman kontemporer memang tidak harus menuruti selera pasar. Menuruti selera khalayak atau menyesuaikan  karya-karya yang sedang “in”pada masanya. Apalagi disesuaikan dengan keinginan para penikmat seni. Karya seni kontemporer memang bersifat egois, pribadi dan pengungkapan perasaan yang terjadi pada saat sipencipta seni menciptakan karya tersebut.
        Penikmat seni tidak dapat mengendalikan para pencipta seni  dalam berkarya seni kontemporer maupun karya seni abstrak. Penikmat seni hanya bisa memberikan apresiasi dari hasil karya yang sudah jadi atau karya yang sudah siap saji. Penikmat seni menilai karya setelah karya telah jadi. Karya yang telah jadi ini, tinggal diberikan apresiasi, saran maupun kritik dari para penikmat seni. Baru disinilah para penikmat seni bebas untuk memberikan penilaian dan kritikankarya seni akan akan dijadikan ajang penilaiannya. Penikmat seni bebas untuk memberikan penghargaan, pemahaman, penilaian ataupun masukan  terhadap karya kontemporer yang telah tersaji.
         Alur kehidupan yang tampak dalam karya seni tersebut adalah perpaduan warna yang ada. Perpaduan berbagai warna yang ada merupakan simbol kehidupan yang sangat komplek. Warna biru, kuning,  merah, coklat dan hitam dibiarkan bebas memenuhi bidang gambar yang tersaji. Warna tersebut merupakan simbol kehidupanyang ada dalam kehidupan manusia didunia ini. Warna-warni kehidupan manusia yang sangat berbeda, ada rasa gembira, histeria, sedih, galau atau keresahan yang bisa menghinggapi semua manusia.
          Simbol warna kuning yang bermakna akan keceriaan, biru adanya rasa suka, cinta dan asmara. Simbol merah bisa berarti keberanian, semangat danpantang menyerah dalam menghadapi tantangan kehidupan. Warna kelam bisa memberikan makna akan kegelapan,kesedihan maupun sikap-sikap yang kurang benar. Dan banyak lagi berbagai warna yang memberikan arti simbolis sesuai dengan situasi dan kondisi kehidupan  manusia.
           Alur kehidupan memang bisa diwakili dengan berbagai jenis warna yang ada. Hal tersebut disesuaikan dengan selera hati secara kolektif. Simbol yang dapat dipahami oleh khalayak adalah simbol yang telah umum diketahui atau adanya pemahaman bersama kan warna-warna yang ada. Walaupun demikian kadang secara individu manusia memberikan makna pada suatu warna disesuaikandengan kepentingan pribadinya. Hal ini yang sangat sulit untuk dipahami secara umum.
          Lepas dari pemberian makna simbol yang berbeda,, yang jelas karya seni kontemporer maupun abstrak merupakan karya seni yang sangat syarat dengan penilaian yang sangat subjektif. Penilaian yang berbeda antara individu satu dengan yang lainnya. Apalagi antara pencipta seni dengan para penikmat seni yang kurang paham tentang latar belakang pengungkapan rasa dalam berkarya seni tersebut.
Penulis : Eko Kimianto
Alumnus Pendidikan Seni Rupa IKIP Semarang (Unnes)


MOTIVASI PENDIDIKAN MELUKIS YANG TEPAT UNTUK ANAK USIA DINI

14.21 Edit This 0 Comments »
MOTIVASI PENDIDIKAN MELUKIS YANG TEPAT UNTUK ANAK USIA DINI
Oleh : Eko Kimianto, S.Pd
         “Angel-angel gampang, golek aten-atenne bocah cilik” itu yang terucap dengan bahasa Jawa medhok dari seorang pendidik yang sedang menelateni anak-anak kecil. Memang tidak gampang untuk mendidik dan membuat anak-anak kecil itu berminat dan senang menekuni sesuatu yang ada dihadapannya. Itulah sebenarnya kendala utama pendidikan yang ditujukan untuk anak-anak usia dini, yaitu anak usia TK dan SD.
          Mereka mudah untuk patah semangat dan tidak mau belajar kembali, ketika sesuatu yang dipelajarinya itu dirasa sangat sulit untuk dikerjakan atau diterima sesuai dengan daya pemikiran dan angan-angan anak-anak tersebut. Mereka bisa tidak mau mencoba kembali dan meninggalkan begitu saja, apa yang seharusnya dikerjakan sebagai suatu mata pelajaran atau tugas-tugas tertentu yang ditujukan untuknya. Mereka mudah frustasi, mereka mudah muthung (bahasa Jawa), mudah menghentikan kegiatannya, mudah jengkel dan mudah benci dengan sesuatu yang membuatnya kesulitan.
           Hal ini berlaku juga untuk pendidikan seni rupa, khususnya untuk pendidikan melukis bagi anak-anak usia dini dengan batasan usia TK dan SD. Perlu kiat-kiat tertentu untuk supaya tidak salah langkah dalam menangani pendidikan melukisnya. Jika salah dalam menanganinya berarti akan mematikan minat dan hobinya dalam melukis, tetapi sebaliknya akan membuat anak-anak itu teramat senang dan akan bertambah suka jika penanganannya tepat sasaran sesuai dengan keinginan psikologis anak.
          Anak usia dini ini memang tidak seperti robot yang bisa kita jalankan sesuai dengan kehendak kita. Dia punya hati, dia punya keinginan, dia punya hasrat, dia punya keingintahuan dan dia juga punya kecuekan tersendiri yang kadang sulit dimengerti oleh daya nalar orang dewasa. Segala sesuatu yang dipunyainya tersebut harus bisa kita dekati dengan menyesuaikan daya nalar pemikiran mereka. Kita harus bisa mendalami jiwanya terlebih dahulu, apa yang diinginkannya dan apa yang dijadikan harapannya. Semua harus diselaraskan terlebih dahulu, sebelum kita melangkah lebih jauh untuk memberikan penanganan pendidikan melukisnya.
          Menyelaraskan jiwa mereka dengan materi pendidikan yang bisa disenanginya, harus yang pertama dilakukan terlebih dahulu. Hal ini akan mempermudah langkah-langkah berikutnya. Anak usia dini begitu menyukai sesuatu hal, dia akan lebih mudah untuk mau menuruti dan melakukan sesuatu tindakan yang akan diarahkan dan diinginkan oleh seorang pendidik. Begitu mereka berminat dan tumbuh rasa hobinya, dia akan menuruti segala perintah yang diberikan untuknya. Sehingga teknik-teknik pendidikan melukisnya juga akan mudah diterima dan dipahami serta kemudian melakukannya dalam bentuk praktik berkarya seni lukis.
          Ketika anak-anak ini mulai melakukan praktik berkarya, berikan bermacam-macam support yang bisa menggugah dan meningkatkan kualitas minat dan hobinya, sehingga apa yang dikerjakannya tersebut akan dengan senang hati dilakukan, dikerjakan dan diselesaikannya. Jangan sekali-kali ketika mereka berkarya, pendidik terlalu mendikte dan mengguruinya dengan apa yang sedang mereka kerjakan. Biarkan terlebih dulu mereka mencipta, membentuk objek, berkreasi dan memadu warna sesuka hatinya. Biarkan mereka berimprovisasi sesuai dengan tingkatan pemikiran imajinasinya, sehingga mereka merasa nyaman, merasa bebas dan merasa tidak terganggu. Anak-anak ini punya naluri untuk berimajinasi dan berekspresi secara naluri dan alamiah. Mereka akan merasa senang dengan berbagai uji coba yang tengah dilakukannya. Terlepas dari segi bentuk yang diselesaikannya. Apapun hasilnya itulah yang terbaik yang telah dilakukannya dalam berkreasi seni lukis.
        Kebebasan dalam melakukan kegiatan berkarya seni inilah, seorang anak kecil akan merasa mampu dan bisa untuk menciptakan karya lukis yang sedang digelutinya. Perasaan bisa dan mampu ini akan membawa minat yang berlebih untuk mencoba berkarya dan menghasilkan suatu lukisan-lukisan berikutnya. Dia akan senang mencoba kembali dan berkarya lebih banyak lagi karena didasari rasa senang yang tinggi. Dia akan semakin mood (situasi yang selalu siap berkarya) untuk menghasilkan karya yang lebih banyak lagi. Semakin banyak dia mencoba akan semakin tinggi pula perkembangan kemampuan melukisnya.
         Usahakan kondisi yang menyenangkan seperti ini, tetap bisa dipertahankan. Tidak sekedar dipertahankan, tetapi sebisa mungkin untuk selalu lebih meningkatkan dari kondisi yang ada menuju kemajuan yang signifikan. Kondisi dalam arah peningkatan kemampuan ini, seorang pendidik harus tetap bisa memberikan masukan yang bermakna. Masukan yang berupa motivasi yang dipandang perlu dalam bentuk meningkatkan kemampuan berkreasi seni lukis.
        Membangkitkan motivasi diri pada anak usia dini sangatlah penting, karena dengan kita memberikan motivasi kepada anak didik, di harapkan nantinya anak tersebut akan mempunyai rasa percaya diri untuk bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, bisa bersosialisasi dengan teman sebayanya. Dengan menumbuhkan motivasi diri pada anak usia dini kita telah membantu untuk mewujudkan adanya tumbuh kembang siswa kita menjadi anak yang sehat, cerdas dan ceria.
        Terbentuknya motivasi diri pada anak usia dini berasal dari dua jenis motivasi yaitu: 1. Motivasi yang berasal dari dalam diri anak didik kita, yang disebut dengan Internal Motivation. Motivasi ini muncul dari dalam diri anak tanpa adanya faktor luar yang mempengaruhinya. 2. Motivasi yang keluar karena adanya dorongan dari luar anak, misalnya seperti adanya imbalan, tambahan uang jajan, reward, hadiah atau penghargaan. Motivasi inilah yang disebut Eksternal Motivation atau motivasi eksternal.
         Memotivasi anak usia dini dalam berkarya seni lukis ini bisa dilakukan dengan dua cara tersebut, yaitu dengan usaha memaksimalkan pertumbuhan motivasi dari dalam (motivasi internal) maupun dengan menumbuhkan motivasi yang berasal dari luar diri sianak (motivasi eksternal). Menumbuhkan motivasi internalnya dengan cara kita memberikan kebebasan yang terarah agar anak usia dini tersebut mau bersosialisasi dengan teman sebaya dilingkungan sekitarnya. kebebasan yang kita berikan tetap saja merupakan suatu bentuk kebebasan yang masih tetap kita arahkan.

         Menumbuhkan motivasi eksternalnya dengan cara kita mengumpulkan teman-teman sebayanya dalam satu tempat dan kita ajak mereka bersama-sama menciptakan suatu karya yang memerlukan kerjasama dalam satu team. Bisa kita lakukan dengan melukis menyusun objek gambar ataupun menyusun gambar balok menjadi satu bentuk tertentu. Dengan adanya kebersamaan diantara mereka, maka akan ada komunikasi yang terjalin sehingga diantara anak didik kita mempunyai rasa percaya diri telah mampu untuk berkarya lukis secara bersama-sama dengan lingkungan sekitarnya.
          Pada dasarnya komunikasi adalah salah satu kunci pokok agar motivasi diri pada diri anak usia dini dapat terus berkembang. Motivasi dalam diri anak usia dini bisa kita berikan pula melalui sanjungan dan pemberian kata-kata baik yang “NGALEMBANA” sehingga dapat meningkatkan kemampuan yang mengarah pada pemberian dorongan, semangat dan arahan. Sehingga perkembangan melukis pada   anak usia dini ini lebih meningkat lagi  menjadi anak yang sehat, cerdas dan ceria.
          Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian motivasi pendidikan melukis yang tepat untuk anak usia dini adalah dengan memberikan kebebasan pada anak tanpa adanya aturan-aturan yang terlalu membatasi anak untuk bebas berkarya seni, terlepas dari aturan bentuk objek gambar yang ada. Kemudian hasil karya cipta anak dalam bentuk lukisan tersebut harus mendapatkan apresiasi positif yang sifatnya menyanjung dan mengungkapkan tentang segi-segi kelebihan yang ada pada karya lukis yang telah dihasilkannya tersebut. Sehingga akhirnya anak akan suka dan berminat untuk berkarya seni lukis. Anak akan merasa mampu dan percaya diri akan hasil karya cipta lukisannya. Hal tersebut berimbas pada perkembangan yang optimal dalam kemampuan melukisnya dan berpengaruh pula terhadap tingkat psikologis anak yang dapat menjadikan anak bertambah percaya diri, menjadi anak sehat, cerdas dan selalu ceria.

Penulis : Eko Kimianto, S.Pd
Pendidik di SMP Negeri 2 Gemuh, bidang studi Seni Budaya.

KREASI SENI RUPA DI ERA TEKNOLOGI INFORMATIKA BAGI PELAJAR

07.29 Edit This 0 Comments »
KREASI SENI RUPA DI ERA TEKNOLOGI INFORMATIKA  BAGI PELAJAR
Oleh : Eko Kimianto, S.Pd.

Gambar terkait
        
      Seni rupa memang sesuatu yang lain, baik bagi pelaku seni, penikmat seni maupun orang awam seni sekalipun. Seni rupa memang berbeda, dari segi wujud maupun kreasinya. Memang hasil kreasi seni rupa berbeda dibandingkan dengan bidang lainnya. Seni rupa juga berbeda dibandingkan dengan sesama seni yang lainnya.
         Mengapa seni rupa harus beda? Ataukah memang berbeda dari hasil kreasinya? Seni Rupa memang istimewa bagi orang yang tahu dan mendalami seluk beluk seni visual tersebut. Rasa istimewa tersebut yang menyebabkan terasa spesifik, khusus dan berbeda. Walaupun sebenarnya seni rupa tidak ingin membedakan diri. Berbeda hanya karena hasil dan bentuk perwujudan karyanya yang harus kreatif, eksentrik, bombastis dan juga tidak lupa harus punya nilai estetika.
         Seni rupa berkembang dari tahun ke tahun mengikuti kemajuan daya pikir manusia. Semakin maju dan berkembang pola pikir manusia, berkembang dan semakin maju pula hasil kreasi seni rupa. Untuk itu, pendidikan seni rupa juga harus selalu berkembang mengikuti kemajuan zamannya. Kemajuan zaman di era sekarang ini memang melaju dengan cepatnya. Bagaikan bola salju yang menggelinding diatas gunung es yang dengan cepatnya melaju ke menuju dasar gunung tersebut. Semakin ke bawah semakin besar dan punya kekuatan yang luar biasa untuk menghancurkan sekelilingnya.
         Perumpamaan itu berlaku untuk perkembangan sains yang begitu cepat disaat ini, yang juga dibarengi bertambah canggih dan kreatif pula hasil karya seni rupa di era teknologi informatika ini. Pendidikan Seni Budaya khususnya Seni Rupa akan semakin tertinggal jauh apabila tidak selaras dan sejalan dengan teknologi modern saat ini. Setiap saat dan setiap waktu akan berubah menuju suatu kemajuan yang luar biasa.
         Sesuai dengan perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi elektronik dan informasi. Pendidikan seni budaya harus lebih di fokuskan pada keberlanjutkan seni rupa yang berbasis teknologi informasi. Peranan teknologi informasi bukan saja sebagai media baru tetapi lebih jauh mempunyai misi dan visi dalam pengembangan seni rupa sebagai estetika maupun seni rupa sebagai suatu pendidikan. Sebagai alat informasi ’multi media interaktif’, pada prinsipnya, semua orang yang terlibat dalam kegiatan membangun pendidikan seni rupa melalui jaringan elektronik berupaya mengimbangi kemajuan teknologi informatika tersebut. Keberadaannya memungkinkan untuk dapat menampung dan meningkatkan wawasan masyarakat terhadap konsepsi filosofi yang tercermin secara hakiki dalam setiap aktivitas dan programnya. Bagi para guru seni budaya, kecanggihan teknologi informasi itu sangatlah penting dan bermanfaat bagi pengembangan keilmuannya yang telah menjadi bagian dari kehidupan profesinya.
          Kebutuhan kreasi seni rupa bagi pelajar, di era dunia maya (teknologi informatika) sangatlah penting sekali. Pelajar harus peka terhadap perubahan ke arah kemajuan seni rupa dalam teknologi informatika ini. Mereka membutuhkan ilmu untuk bisa menambah wawasan dan keterampilannya sesuai yang dibutuhkan dalam kecanggihan “Dunia Maya” saat ini. Kreasi seni rupa sekarang tidak hanya sekedar mencipta langsung lewat keterampilan tangannya, tetapi harus bisa memadukan dengan kecanggihan teknologi yang ada. Mengkolaborasikan bakat alam dengan sarana yang telah tersedia dalam teknologi informasi tersebut.
            Pelajar harus paham tentang dunia maya, anak muda harus terampil dengan teknologi komputer yang ada. Pelajar harus mahir mengkoneksikan berbagai media teknologi universal yang telah tersedia. Dengan koneksi seperti internet, mendorong interaksi dengan dunia tanpa mengenal jarak dan batas geografi dinisbikan, sikap kepedulian sosial dan keyakinan tentang kehidupan modern yang dapat menjadi indikator pencagaran sumber daya manusia.
           Pelajar memang harus bisa mengikuti perubahan kearah kemajuan yang ada. Paling tidak seorang pelajar terampil dalam teknologi seni budaya dalam lingkup kecil (mikro). Kepahaman seni rupa pelajar dalam skala mikro, misalnya usaha pencagaran dan perlindungan terhadap seni budaya dan kebiasaan tradisional yang terus di amalkan dalam masyarakat modern diera globalisasi ini. Pengetahuan tentang jagat, seperti diungkapkan oleh konsep penciptaan dalam mitologi, tampaknya tidak hanya tentang dunia nyata tetapi juga dunia abstrak, kehidupan mendatang.
           Pentingnya kecerdasan anak-anak muda ini sangat dibutuhkan, agar pendidikan seni rupa di lingkungan kita tidak tertinggal dengan kemajuan yang telah diraih oleh anak-anak bangsa yang lain. Pendidikan memang bergerak terus menuju suatu kemajuan yang tak terhingga. Kemajuan yang semakin lama semakin abstrak adanya. Kemajuan yang semakin lama akan semakin sulit dipahami oleh pelajar, apabila segala komponen pendidikan tidak turut serta dalam merubah dunia keilmuan seni rupa modern ini.
          Dalam kenyataannya kini pendidikan seni rupa khususnya, tidak dapat dipisahkan dari penggunaan teknologi jaringan internet sebagai bagian dari program dan alat penyampai informasi atau pesan. Hal ini jelas bisa memperkaya dunia pendidikan seni rupa, pencipta seni, pengamat seni maupun pelajar seni itu sendiri. Dengan kecanggihan dan kemudahan perangkat ini melibatkan pendidik dan pelajar seni sebagai pengguna, penggagas dan ikut berpartisipasi dalam memainkan imej bergerak.
          Selain itu juga pelajar dapat memanfaatkan teknologi media interaktif yang akrab dengan pemirsa atau penikmat seni rupa khususnya. ’Media’, sebuah paradigma baru kecanggihan Teknologi Informasi (TI), dapat merubah perilaku pelajar menjadi pelaku, penggagas, sutradara, penulis skrip sekaligus produser dalam sebuah kerja kolaboratif- partisipasi dalam sebuah karya seni rupa yang monumental. Pemanfaatan teknologi informatika sebuah perangkat alat promosi masa kini dan masa depan. Sudah pada waktunya pelajar seni budaya (khususnya seni rupa) diajak untuk menggunakan segala fasilitasnya termasuk imaji, perasaan dan gagasan di dalam membangun kebudayaan yang non material atau non fisik.
          Bagi pelajar penguasaan teknologi informatika akan mempermudah bagi dirinya untuk berkarya seni rupa sesuai dengan perkembangan zamannya. Sesuai dengan kemajuan zamannya, tidak buta dan gagap dengan teknologi yang berkembang saat ini. Sehingga karya-karya yang dihasilkannnya merupakan karya yang dapat bersaing dan berdaya jual tinggi dalam era globalisasi ini. Karya yang berkualitas tinggi dengan memadukan kreasi, imajinasi, kecerdasan dan penguasaan teknologi masa kini dalam suatu karya istimewa yang dapat bersaing dalam hasil dan juga nilai jualnya.
          Lepas dari itu semua, tak dapat dipungkiri bahwa seni rupa mempunyai karakter yang harus diterima secara mendasar. Nilai karakter sebuah karya seni juga dapat dilihat dari faktor tampil eksistensi fisiknya baik itu yang bersifat karya seni yang diciptakan untuk ‘meruang’ (spatial arts) maupun yang ‘mewaktu’ (timely arts). Ataupun karya seni yang merupakan kombinasi keduanya yang dalam kehadirannya memerlukan ruang dan waktu. Dalam hal ini karakter karya seninya terindikasikan dari sisi bentuk yang terukur karena standar ukuran yang digunakan (sizes, volumes) maupun kondisi dan durasi waktu tampil yang diperlukan. Dengan demikian dapat juga diamati karakter karya seni yang berbeda tidak saja karena ruang yang diperlukan untuk keberadaannya itu berbeda, tetapi juga karena waktu yang diperlukannya juga berbeda durasinya. Di samping itu, boleh juga dikatakan bahwa karakter karya seni bisa dibedakan antara kehadiran fisiknya yang sudah jadi  dengan yang terdapat perbedaan jenis atau genrenya.
            Paparan di atas dapat ditarik garis tegas untuk suatu kreasi seni rupa yang berkolaborasi dengan teknologi informatika yaitu bahwa seni rupa akan berkembang dengan pesat dan tidak ketinggalan zaman jika tetap kreatif dan peka terhadap perkembangan zamannya. Pelajar sebagai anak muda harus dapat berkreatifitas seni dengan meningkatkan kemampuannya dalam teknologi informatika sebagai sarana pengembangan karya seni rupa yang dihasilkannya. Tetapi perpaduan tersebut tidak dapat menghilangkan kekhasan dan karakter seni rupa sebagai sifat dasarnya.

Penulis : Eko Kimianto, S.Pd (Alumni Jurusan Pend. Seni Rupa UNNES/IKIP Semarang)
Pendidik: Seni Budaya SMP Negeri 2 Gemuh