JAYA ANGGADA

08.47 Edit This 0 Comments »
Wayang Kulit Anggada gagrak Jogjakarta, diambil dari http://teguhsrahardjo.blogdetik.com/wayang/

Wayang Kulit Anggada gaya Surakarta, diambil dari http://teguhsrahardjo.blogdetik.com/wayang/

Wayang golek Anggada, diambil dari http://www.id.wikipedia.org

Gambar wayang golek Anggada diambil dari http://teguhsrahardjo.blogdetik.com/wayang/

Jaya Anggada

Anggada adalah kera berbulu merah.Ia anak tunggal Resi Subali,raja kera dari Guwakiskenda.Ibunya adalah seorang bidadari bernama Dewi Tara.Ketika masih bayi,ayahnya tewas dipanah Rama pada saat berkelahi melawan Sugriwa.Mereka berkelahi memperebutkan Dewi Tara,sekaligus tahta kerajaan Guwakiskenda.

Setelah ayahnya tewas,ibunya kawin dengan Sugriwa.Anggada tetap diasuh dan dibesarkan dengan kasih sayang oleh Sugriwa,adik ayahnya.Walaupun masih muda,Anggada diangkat oleh Sugriwa sebagai salah satu senapati perang pada waktu membantu Rama dari kerajaan Ayodya melawan Rahwana dari kerajaan Alengka.

Anggada kemudian ditugasi sebagai duta Rama untuk menjajagi kekuatan Alengka sekaligus memberikan ultimatum.Setelah bertemu dengan Rahwana,Anggada malah menjadi terhasut oleh hasutan Rahwana yang mengatakan sebenarnya dia itu anak Resi Subali yang dibunuh oleh Prabu Rama pada waktu membela Sugriwa,pamannya sendiri.Dan ibunya,Dewi Tara adalah adik Dewi Tari,istrinya.

Hasutan Dasamuka ini berhasil mempengaruhi pendirian Anggada.Dengan dada penuh dendam,Anggada mengamuk di markas pasukan Rama di Suwelagiri,mengancam Rama dan Sugriwa.Oleh Anoman dan Sugriwa,Anggada berhasil diringkus dan disadarkan bahwa Rama membunuh Subali semata-mata hanyalah mengemban tugas dari Dewa.Karena Subali dinilai bersalah telah mengajarkan Rahwana,ilmu Aji Pancasona yang digunakan oleh Rahwana untuk berbuat angkara murka.Akhirnya Anggada menjadi insyaf dan menjadi sadar kembali.

Atas jasa-jasanya yang telah membantu Rama dalam penyerbuannya ke Alengka,termasuk berhasil membunuh Aswani Kumba,putera Kumbakarna.Anggada mendapat nama tambahan yaitu Jaya Anggada.(Artikel inidiambil dari http://teguhsrahardjo.blogdetik.com/wayang/).

0 komentar: