Fotografi Kaligrafi / Graffiti Inspiratif
19.38 Edit This 0 Comments »Fotografi Kaligrafi / Graffiti Inspiratif karya Julien Breton
Julien Breton, alias Kalaam adalah cowok prancis dari Nantes. Pada tahun 2001 ia mulai belajar kaligrafi arab untuk mencapai, mencair dengan tulisan ‘tag’, sebuah kaligrafi baru yang merupakan perpaduan sempurna antara budaya timur dan barat. Tapi dia ingin lebih, dan dia melakukan semua ini membuat graffiti cahaya terbaik yang pernah ada sejauh ini, baik untuk komposisi dan fotografi.
Karya Julien Breton (alias Kaalam), sebuah kaligrafi dari Nantes, Perancis. Julien karya mulai pada tahun 2001, dan sangat dipengaruhi oleh kaligrafi Arab, grafiti hip-hop, dan filsafat Barat. Dalam kata-katanya sendiri, Julien menciptakan “kaligrafi dengan keinginan untuk melampaui makna kalimat, mengeluarkan energi, sebuah estetika tunggal, bentuk seimbang dan embusan berbeda dari penulisan tradisional dan surat perintah sewenang-wenang itu.” Di sini kita bisa melihat karya buatan tangan dalam penyelesaian
Sekarang, bukan maksud saya untuk membahas kaligrafi buatan tangan (meskipun yang paling baik), sebaliknya, saya ingin melihat proses nya fotografi cahaya-Graff yang mana ia menggunakan kombinasi bahasa tubuh, kaligrafi, koreografi, dan fotografi untuk menghasilkan produk akhir yang unik dan menakjubkan.
Light-Graff, fotografi kaligrafi mengambil keuntungan dari fotografi paparan panjang (5 menit +) dan menggunakan cahaya sebagai alternatif untuk tinta. Pada dasarnya, ia menulis di udara menggunakan berbagai lampu, dan menangkap ciptaannya menggunakan peralatan fotografi.
Menurut Breton, “adalah Prinsipnya sederhana: Kamera, ditempatkan pada tripod, mengambil foto dalam sebuah ‘Big Break.” Ini berarti fotografi yang dapat berlangsung dari 30 detik sampai beberapa puluh menit tergantung pada kecerahan tempat Prinsip yang sama digunakan oleh fotografer untuk memotret coretan lampu mobil.. Selama jeda lama, saya membangun kaligrafi menggunakan lampu dari berbagai bentuk dan warna, menggunakan pengaturan sebagai ‘latar belakang’.
Kaligrafi cahaya Breton memerlukan bukan hanya keterampilan kaligrafi tapi juga berbagai macam bahasa tubuh, koreografi, dan pertukaran hi-tech dengan fotografer dan seniman video. Namun melalui kesabaran dan keterampilan, Breton dan rekan-rekannya dapat mengubah hampir latar belakang apapun menjadi kanvas, dari pemandangan indah dan monumen bersejarah ke sisi bangunan atau punggung telanjang berkulit model dalam pose. Dan sejak awal tahun 2009, Breton telah bekerja dengan Digital Budak untuk mengembangkan proses baru untuk menciptakan kaligrafi virtual real-time.
0 komentar:
Posting Komentar