PAMERAN SENI RUPA BAWAH
05.54 Edit This 0 Comments »




TAK salah, sama sekali tak salah, ketika seorang pelukis memilih realisme sebagai teknik pengucapan artistik. Aliran yang dikenal sama tua dengan seni rupa itu telah melahirkan seniman besar semacam Edouard Manet, Jean-Francois Millet, atau da Vinci.
Bukankah lewat citraan realistis, seorang seniman tetap bisa membangun c itraan, baik sebagai simbol, keadaan, maupun peristiwa? Lagi pula siapa berani memungkiri, bahasa ungkap seni rupa bermula dari citra realistis?
Ya, tak pula salah ketika Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT) menggelar pameran lukisan realis. Pameran itu digelar di Galeri Seni Rupa Pusat Kesenian Jawa Tengah (PKJT) di kompleks PRPP, Tawangmas,
Semula saya menaruh harapan besar atas tajuk pameran yang juga besar, ''Neorealism: Menata Ruang Estetika''. Terbersit harapan di kepala, moga-moga ada hal baru yang bisa saya temukan di pameran itu.
Apalagi, dalam katalog pameran, Ketua Komite Seni Rupa DKJT Hartono menjanjikan ada pewacanaan baru untuk menata ruang kreativitas seniman pada perhelatan itu. ''Neorealism berorientasi pada pemahaman apresiasi, konsep, dan pewacana.'' Ai, gagah nian.
Disebutkan, pameran itu merupakan ajang unjuk karya pelukis
Catatan kuratorial Mahmoud Elqadrie tak kalah gempita. Dia berkisah tentang sejarah panjang realisme
''Dinamika pergulatan realisme
Biasa
Namun, Kawan, begitu ruang pameran dibuka, Sabtu (16/9) malam, sedikit demi sedikit harapan membuncah itu memunah. Satu demi satu lukisan yang terpajang di dinding terlewati, tetapi rasa nges di dada tak kunjung terbangkitkan.
Benar, dari sisi teknik goresan atau sapuan nyaris paripurna. Lihat saja ''Try'' Kok Poo, ''Nyaman'' Teguh Wibowo, "Berkubang'' Wibowo Sanjoyo, atau ''Nyusuki'' Cak Min. Memang banyak lukisan memanjakan indra visual. Namun, toh masih juga terselip lukisan alam benda, untuk tak menyebut mangga-pisang-jambu, yang bersahaja. Berkesan tanpa pesan apa-apa.
Atau, jangan-jangan saya terlampau bodoh untuk bisa menangkap pesan di sebalik citraan realistis itu? Jangan-jangan, pesan begitu dalam. Lepas dari itu, saya kira pemasangan tajuk ''Neorealism'' terlampau berlebihan. (Achiar M Permana-53)
Artikel diambil dari http://www.suaramerdeka.com/harian/0609/19/bud01.htm
LATIHAN MENCIPTA
Di dalam mencipta gambar ukiran diperlukan pengetahuan dan pengalaman menguasai berbagai macam bentuk, disrtai pula ketrampilan mencoret garis-garis gambar ukiran, sehingga hasil gambar ciptaan tampak indah dan menarik.
Pada dasarnya mencipta gambar ukiran itu adalah menyusun atau merangkai bentuk-bentuk ukiran daun sedemikian rupa, sehingga menjadi gambar yang indah dan serasi. Dengan demikian, maka mencipta gambar ukiran harus selalu memperhatikan susunan bentuk-bentuk dan memperbandingkan besar kecilnya ruang.
Maksud dari mencipta gambar ukiran yang perlu diperhatikan adalah:
Selain yang telah di uraikan di atas, diperlukan bentuk-bentuk yang luwes di samping bentuk-bentuk pada bagian ikal dengan spiral yang manis dan serasi, karena bagian ini merupakan bentuk yang paling diperhatikan keindahannya, di samping bentuk benangan, pecahan cawen maupun pecahan garis dan sebagainya.
Perlu diperhatikan bahwa menyusun, merangkai, mencipta gambar ukiran yang baik biasanya disusun dari hanya satu jenis bentuk ukiran daun saja, apabila susunan bentuk ukiran daun tersebut dicampur baur, misalnya motif Pejajaran dengan motif Jepara, maka hasilnya akan kurang menarik atau kurang serasi.
B. MERENCANA GAMBAR
Apabila kita hendak merencana atau menggambar suatu objek gambar, maka diperlukan banyak ide, pengetahuan, pengalaman serta kecakapan dalam pembabaran suatu gambar, sehingga hasilnya menjadi suatu gambar yang bagus, jelas dan mudah dimengerti.
Demikian pula halnya dengan merencana suatu gambar ukiran. Diperlukan pula pengetahuan yang luas tentang bentuk-bentuk alami yang akan digubah atau distilasi menjadi bentuk yang indah dan menyenangkan.
Perlu diingat bahwa ukiran termasuk bagian dari seni. Maka di dalam merencana gambar ukiran tersebut, kita tidak boleh asal-asalan saja. Kita harus selalu berpegang pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, antara lain perasaan yang halus yang diungkapkan melalui gubahan bentuk daun, bunga, buah dan lain sebagainya, yang disusun menjadi suatu susunan relung-relung yang jalin-menjalin dengan indahnya, sehingga dapat menimbulkan perasaan senang dan mengharukan.
Agar kita dapat membuat gambar ukiran dengan hasil yang baik, maka kita harus sering berlatih dengan tekun dan sabar.
Selain itu perlu diketahui pula, bahwa sebelum dimulai menggambar hendaknya kedua tangan kita dicuci terlebih dahulu. Semua peralatan menggambar yang akan kita pakai, juga harus dibersihkan supaya hasil gambar tidak kotor.
Dengan demikian merencana gambar yang matang kita dapat menghasilkan suatu hasil gambar yang maksimal dan hasil memuaskan, jika.dibandingkan kita menggambar ukiran tanpa rencana dan asal menghasilkan suatu gambar, hasil akhirnya takkan sebagus apabila direncanakan terlebih dahulu. Rencana gambar ini juga akan mempermudah langkah-langkah berikutnya dalam proses menghasilkan suatu gambar ukiran yang lebih berkualitas.
|
ARTKIMIANTO BLOG 2008 All Rights Reserved
Blogger Templates