PAMERAN SENI RUPA SEBAGAI SARANA MENUNJUKKAN EKSISTENSI SISWA
22.46 Edit This 0 Comments »
Puncak dalam
berkarya seni rupa adalah menunjukkan atau memamerkan hasil karya cipta yang
telah dihasilkan oleh seorang pencipta seni. Pencipta seni dapat dikatakan
mampu menghasilkan karya seni rupa apabila telah dapat memperlihatkan hasil
karyanya yang berupa seni lukis, patung, keramik atau karya seni lainnya dalam
suatu kegiatan pameran.
Pameran merupakan suatu kegiatan
mempertontonkan atau menunjukkan sesuatu kepada publik/khalayak agar
mendapatkan suatu tanggapan. Tanggapan tersebut merupakan satu bentuk
kepedulian khalayak dalam memberikan penghargaan dan penilaian terhadap karya
cipta yang dipublikasikan tersebut. Perwujudan dari segala kegiatan akhir dalam
berolah seni dengan menampilkan segala kelebihan dan kekurangan hasil karya
cipta inilah yang disebut dengan pameran seni.
Makna dari kata pameran memberikan
pengertian bahwa sesuatu yang dipertontonkan bersifat diam (statis). Berbeda
dengan arti dari kata pergelaran yang lebih bersifat dinamis (bergerak).
Pameran lebih menekankan pada kegiatan memperlihatkan karya-karya seni yang
tidak bergerak seperti seni rupa, sedangkan pergelaran yang dipertunjukkan
cenderung berupa hasil karya seni yang selalu mobile seperti misalnya seni
musik dan seni tari. Walaupun keduanya secara mendasar mempunyai arti yang sama
yaitu mempertontonkan hasil karya cipta seni kepada khalayak pada umumnya dan
penikmat seni pada khususnya agar mendapatkan suatu bentuk apresiasi.
Pameran dalam pendidikan seni budaya
mempunyai arti yang sangat penting. Hal ini terutama berkaitan dengan
perkembangan kreativitas dan eksistensi siswa dalam menghasilkan suatu karya
sebagai wujud ekspresi (perasaan) jiwanya dalam bentuk realitas. Realitas ini
merupakan hasil nyata sebagai produk kreasi yang dapat langsung dinikmati
dengan mata kepala para penikmat sendiri tanpa adanya penyambung lidah yang
hanya sekedar kata-kata belaka.
Wujud ekspresi jiwa seni dapat
dipertontonkan secara nyata melalui kegiatan pameran. Kegiatan pameran inilah
sebagai salah satu sarana untuk menunjukkan kemampuan diri (unjuk diri) bagi
seorang siswa. Siswa dapat dikatakan bisa menciptakan dan menghasilkan suatu
karya seni rupa apabila telah mampu memperlihatkan hasil karya ciptanya melalui
kegiatan unjuk karya dengan penempatan dan penataan yang direncanakan dengan
baik. Perencanaan yang terorganisir dengan baik dan matang dan disertai
penyusunan langkah kerja yang rapi merupakan salah satu bentuk langkah awal
terprogram dalam suatu pertunjukan karya seni yang lebih dikenal dengan sebutan
pameran seni.
Bentuk eksistensi siswa ini merupakan
wujud kegiatan akhir dari berolah seni yang dipersembahkan kepada masyarakat
umum. Masyarakat umum dalam kegiatan pameran seni rupa ini berfungsi sebagai
penikmat seni. Penikmat seni inilah yang menikmati dan mengamati segala sesuatu
yang ada pada hasil karya seni yang dipertontonkan dengan segala kelebihan dan
kekurangan yang terdapat pada hasil karya cipta siswa tersebut.
Masyarakat sebagai penikmat
seni ini nantinya diharapkan dapat memberikan pengakuan atas eksistensi siswa
dalam menghasilkan karya seni rupa. Pengakuan masyarakat/khalayak terasa amat
penting untuk mengangkat kepercayaan diri siswa dalam menghasilkan kreasi
seninya yang dibuktikan dengan kemampuan diri mempertontonkan hasil karya cipta
seninya. Masyarakat diharapkan juga
dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat sehingga eksistensi siswa
ini dapat ditingkatkan lagi pada tataran yang lebih tinggi. Sehingga awal
pengalaman ini merupakan sarana pembelajaran untuk membangun jati diri sebagai
seorang seniman.
Sarana pembelajaran ini bagi siswa dapat
digunakan untuk menampilkan hasil kemampuan berkarya seni rupa sesuai dengan
bentuk atau model karya yang disukainya. Mengembangkan karya berdasarkan
kecenderungan siswa untuk menganut aliran seni yang sesuai dan yang diminatinya. Siswa dalam kegiatan pameranpun
dapat menampilkan hasil karya ciptanya ini disesuaikan dengan jenis dan bentuk
karya yang dipamerkan. Jenis karya yang dipamerkan ini bisa bersifat homogen
maupun heterogen. Pameran homogen berarti pameran yang diselenggarakan hanya
menampilkan satu jenis karya saja, misalnya pameran yang hanya menampilkan berbagai macam karya lukisan saja. Sedangkan
pameran heterogen adalah pameran yang menampilkan berbagai macam karya seni
yang digabungkan seperti seni lukis, patung, grafis dalam satu tempat/ruang
pamerannya.
Untuk menunjukkan eksistensi dirinya,
siswa dapat menampilkan karyanya dengan cara memamerkan karya-karya pribadinya
saja. Langkah ini dalam kegiatan pameran disebut sebagai pameran tunggal.
Pameran tunggal ini merupakan suatu bentuk kegiatan pameran dengan
menampilkan/mempertontonkan karya-karya dari seorang seniman (siswa) saja.
Apabila siswa secara individu belum dapat memenuhi kuota jumlah karya yang
dipamerkan secara pribadi, dapat pula pameran
ditempuh dengan jalan memamerkan hasil karya ciptanya bekerja sama dengan hasil karya seni siswa yang lainnya.
Karya gabungan dari beberapa siswa dalam satu kegiatan pameran ini disebut
dengan kegiatan pameran kelompok. Penegasan pengertian pameran kelompok ini
adalah suatu jenis pameran yang memamerkan karya seni dari beberapa orang
seniman.
Biasanya kendala yang dihadapi siswa
dalam mengadakan kegiatan pameran yaitu dalam segi pemilihan tempat untuk
pelaksanaannya. Pemilihan tempat ini menjadi sulit karena adanya kesulitan atau
keterbatasan dalam beberapa hal, misalnya masalah pendanaan dan perijinannya. Masalah
pendanaan bisa diatasi apabila adanya kerjasama antar penyelenggara pameran
dalam hal keuangan atau adanya sponsor untuk mem”back-up” kegiatan pameran.
Perijinanpun akan mudah didapat apabila adanya kejelasan dalam
penyelenggaraannya dan juga dari pihak sekolah memberikan lampu hijau dalam
pelaksanaan dengan memberikan berbagai solusi nyata untuk mempermudah mengatasi
masalah tersebut.
Pameran akan lebih mudah
diselenggarakan oleh siswa, jika sekolah telah mempunyai tempat permanen
seperti aula, gedung serba guna, atau show room. Pameran permanen inilah yang
paling mudah dan paling ideal untuk siswa, walaupun hal ini tidak semua sekolah
mempunyai sarana lengkap seperti yang diharapkan. Mengenai hal ini siswa bisa
memilih alternatif yang lain, seperti misalnya dengan mengadakan pameran rutin
atau pameran insidental. Pameran rutin maksudnya adalah pameran yang diadakan
pada waktu tertentu sebagai kegiatan rutin, misalnya pameran di sekolah dengan
menggunakan ruang kelas pada tiap-tiap akhir semester. Sedangkan pameran
incidental adalah pameran yang diadakan untuk memeriahkan suatu kegiatan atau
peringatan tertentu, misalnya pameran
diselenggarakan bertepatan dengan saat peringatan hari-hari besar tertentu. Hal
ini akan dapat lebih mempermudah dalam penyelenggaran pameran seni bagi siswa
dan dapat pula mendatangkan para penikmat seni yang jumlahnya lebih banyak.
Pameran seni rupa sebagai bentuk
eksistensi siswa ini akan memberikan beberapa dampak positif bagi
perkembangannya, terutama dalam menampilkan jati dirinya yang kreatif. Hal-hal
yang menguntungkan bagi siswa misalnya siswa dapat memperlihatkan kemampuan
dirinya. Karya seni merupakan ekspresi dari seniman (siswa) pembuatnya. Melalui
pameran, seorang siswa dapat menciptakan karya seni hasil ekspresi dirinya
untuk kemudian diperlihatkan kepada orang lain.
Pameran juga sebagai media komunikasi
siswa. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan kepada orang lain secara
timbal balik sehingga ada kesamaan pemahaman antara pengirim pesan dan penerima
pesan. Melalui pameran, siswa dapat menyampaikan pesan/idenya dalam bentuk
karya seni rupa kepada para penikmat seni.
Pameran merupakan sarana pengembang
bakat bagi siswa. Bakat adalah kemampuan dasar manusia yang dimiliki semenjak
lahir. Bakat tidak dapat berkembang dengan baik jika lingkungannya tidak
memberikan kesempatan untuk berkembang. Salah satu pengembang bakat siswa dalam
belajar berolah seni adalah dengan diadakannya kegiatan pameran.
Pameran juga merupakan bentuk
eksistensi siswa dalam kegiatan apresiasi. Apresiasi merupakan kemampuan
seseorang untuk mengerti, memahami, menikmati, mengagumi dan selanjutnya
memberikan penilaian terhadap karya seni yang dinikmati. Pameran seni rupa bagi
siswa akan memberikan banyak kesempatan agar karya yang diciptakannya dapat
dilihat, kemudian dinilai orang lain. Sehingga siswa akan lebih dapat memahami
semua kekurangan dan kelebihan karyanya untuk kemudian dapat membuat suatu
perbaikan pada karya-karya mendatang yang akan diciptakannya.
Dengan demikian pameran seni rupa
merupakan sarana untuk memperkenalkan dan berkomunikasi antara siswa sebagai
seniman dan karyanya dengan para penikmat seni atau masyarakat umum, sehingga
akan terjadi proses apresiasi dan selanjutnya untuk menambah wawasan seni baik
untuk pelaku (pencipta, penyelenggara, panitia) maupun penikmat seni serta pengamat seni. Pameran seni rupa
merupakan visualisasi eksistensi siswa dalam hal berimajinasi, berkreasi serta
bentuk unjuk diri melalui karya seni rupa yang dikomunikasikan secara langsung
kepada masyarakat atau penikmat seni di
lingkungannya/penikmatnya untuk memberikan apresiasi atau penilaian.
0 komentar:
Posting Komentar