Lukis dgn media cat air, karya Aryo Sunaryo
Gambar merupakan bentuk karya seni rupa yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kita. Gambar juga bukan sesuatu yang tidak dikenal sama sekali oleh siswa pada khususnya. Gambar malah menjadi sesuatu yang teramat disukai oleh anak-anak. Gambarlah yang dijadikan oleh anak untuk meluapkan isi hatinya. Bahkan gambar tidak bisa lepas sama sekali dari keseharian kita. Berbagai jenis gambar bisa kita temui dimanapun juga, baik di tempat umum atau di tempat-tempat tertentu.
Gambar memang
terasa sangat komunikatif ditelinga kita. Seakan gambar dijadikan sesuatu yang
dapat membuat diri kita, khususnya siswa (anak) menjadi senang dan
terlampiaskan semua yang dijadikan uneg-uneg dalam diri seorang anak. Anak jika
terbebani oleh sesuatu hal akan lebih mudah mengekspresikannya pada sebuah
gambar. Menuangkan kejengkelannya pada bentuk visual sebuah gambar. Di kala
senang pun dia akan lebih mudah memperlihatkannya pada berbagai bentuk gambar.
Berbagai
bentuk pelampiasan siswa melalui gambar misalnya, siswa dalam keadaan jengkel
karena merasa disakiti oleh temannya, dia akan membuat corat-coret yang isinya
menyudutkan dan menjelekkan teman yang menyakitinya tersebut. Begitu pula jika
seorang siswa menaruh hati pada seorang teman, dia juga akan memvisualkannya
dalam gambar-gambar atau simbol yang menujukkan rasa sukanya. Hal ini berlaku
juga sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, gambar juga sebagai
sarana yang sangat komunikatif dalam memperjelas dan mempermudah siswa untuk
memahami proses transfer ilmu yang sedang dihadapinya.
Memang secara
lebih mendalam, gambar kadang belum dapat dipahami oleh seorang siswa. Kadang
mereka hanya tahu bahwa gambar itu sekedar coretan yang membentuk suatu objek
di atas sebuah kertas gambar. Mereka kurang tahu bahwa gambar itu merupakan bagian
dari karya seni rupa secara umum. Karya
seni rupa merupakan bentuk suatu karya seni yang penuangannya melalui media
yang bisa ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa diciptakan
untuk memberikan suatu kesan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur,
dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa
dilihat dari segi fungsinya dibedakan antara seni rupa murni dan seni rupa terapan, proses penciptaan seni rupa murni
lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan, sedangkan seni rupa terapan proses
pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya. Sedangkan, jika ditinjau dari segi
wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2 yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan
lebar saja dan seni rupa 3 dimensi yang memiliki panjang lebar serta
ruang.
Kalau begitu
gambar masuk dalam bagian seni rupa yang mana? Pertanyaan sederhana yang kadang
belum diketahui oleh siswa. Untuk itu perlu dijelaskan secara singkat bahwa gambar
adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi
sebagai curahan perasaan atau pikiran. Hal ini sesuai pendapat Oemar Hamalik
(1986:43). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 329), gambar adalah karya seni rupa yang berupa tiruan
barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya. Gambar berfungsi pula untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan. Gambar termasuk
media yang relatif mudah ditinjau dari segi biayanya.
Penjelasan di
atas menunjukkan bahwa gambar adalah salah satu cabang seni rupa yang berbentuk
2 dimensi dengan ungkapan visualnya melalui proses meniru objek benda,
binatang, tumbuhan, manusia dan lainnya sesuai dengan objek yang dijadikan
modelnya tersebut. Disinilah dibutuhkan kepiawaian seorang seniman gambar untuk
merealisasikan objek 3 dimensonal yang ada dilingkungan kita, dipindahkan pada
objek 2 dimensional berupa kertas gambar atau sejenisnya, tetapi
penggambarannya masih tetap tampak seperti 3 dimensional yang ditirunya tadi.
Walaupun media penuangan pada bidang gambar
berupa 2 dimensi tetapi hasil gambarnya harus tampak seperti objek yang
sesungguhnya yang kebanyakan berbentuk 3 dimensi.
Menggambar memang
suatu usaha untuk menyampaikan perasaan dan pikiran secara visual kepada orang
lain. Anak-anak/siswa biasanya senang dengan kegiatan menggambar, karena dengan
menggambar anak-anak dapat menuangkan pengalamannya mewujudkan simbol-simbol
visual dari apa yang pernah dilihatnya sehari-hari dalam kehidupan nyata
melalui bidang gambar.
Kegiatan
menggambar pada dasarnya hanya memerlukan alat dan bahan yang sangat sederhana
untuk dapat membuat tanda goresan. Beberapa garis jika digoreskan pada bidang
datar (2 dimensi) akan dapat memberikan suatu kesan simbol tentang bentuk yang
ada di sekeliling kita. Dengan demikian, pikiran dan perasaan dapat kita
ungkapkan dalam bentuk visual lewat kegiatan menggambar, sehingga menggambar
menjadi kegiatan yang mendasar dalam berkarya seni rupa. Kegiatan menggambar
secara umum dapat juga dianalogikan dengan kegiatan menulis. Analoginya adalah
sebagai berikut : sebelum seseorang dapat menulis kalimat, ia harus dapat
menulis huruf dan kata terlebih dahulu, begitu juga dengan kegiatan berkarya
seni rupa dan kria. Sebelum seseorang dapat membuat karya seni rupa dan kria,
ia terlebih dahulu harus dapat menggambar seluruh bentuk-bentuk yang ada di
sekitarnya.
Gambar
memang dapat memberikan manfaat bagi siswa dalam beberapa hal kedepannya.
Manfaat tersebut diantaranya adalah siswa akan lebih dapat memberi gambaran
secara nyata sesuai yang ditirunya (transformasi bentuk 3 dimensi ke bentuk 2
dimensi), melatih meminimalisir kesalahan dalam menggambar, mempertajam
insting pengamatan seniman gambar (siswa), meningkatkan kemampuan siswa dalam mengkoordinasikan hasil pengamatan dan
keterampilan tangan.
Peningkatan
kemampuan menggambar memang sangat bermanfaat untuk memacu perkembangan
psikomotor seorang siswa. Perkembangan psikomotor ini terutama berkaitan dengan
langkah-langkah untuk menciptakan bentuk nyata yang ada dilingkungannya di
transformasikan ke bidang gambar melalui ketrampilan tangannya. Ketrampilan
tangan ini berkaitan dengan naluri untuk
mendapatkan feeling ber-estetika seni. Proses transformasi dari bentuk yang ada
di alam menjadi sebuah bentuk gambar pada bidang gambar inilah yang dimaksudkan
sebagai proses pemindahan bentuk dari bentuk 3 dimensi (trimatra) menjadi
bentuk 2 dimensi (dwimatra).
Peningkatan
kemampuan menggambar siswa akan bisa diperoleh apabila bisa melihat dan
memanfaatkan talenta seni yang ada padanya. Sehingga kedepannya bisa menjadikan
siswa lebih mendalami ilmu seni menggambar lebih serius dan menyenangkan.
Memang ada beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk meningkatkan minat dan
kemampuan berkarya gambar bagi siswa.
Langkah pertama yaitu bercerita dan
menjelaskan sesuatu yang menarik untuk memancing imajinasi siswa dalam
menggerakkan tangan dan mau mencoba menggunakan media yang ada untuk memulai
menggambar. Langkah kedua yaitu memberikan contoh-contoh gambar sesuai dengan
dunia yang diminati oleh siswa dan dipadukan dengan berbagai corak warna yang
menarik perhatiannya. Langkah ketiga yaitu membuat gambar dengan pola yang
sederhana agar siswa lebih mudah mengikutinya, seperti gambar garis-garis,
kotak, bulat atau lingkaran. Langkah keempat adalah menjelaskan setiap gambar
yang sekiranya mudah dimengerti siswa, misalnya gambar rumput berwarna hijau,
gambar langit berwarna biru, gambar jeruk berwarna orange.
Langkah kelima yaitu mengganti media yang lain
sehingga siswa semakin asyik di dalam menggambar. Dengan media baru ini
memberikan kesegaran untuk mendapatkan nuansa yang baru di dalam menggambar.
Langkah keenam adalah menghindari menggunakan karet penghapus. Karet penghapus
menjadikan siswa kurang percaya diri dengan goresan tangannya. Biarkan siswa
mengganti kertas gambarnya dengan yang baru jikalau salah atau meneruskan
gambarnya menjadi bentuk yang baru. Langkah ketujuh memberikan apresiasi
terhadap karya siswa. Apresiasi disini adalah memberikan pujian dan motivasi
pada karya siswa. Siswa tentu akan bangga jika orang lain yang melihat dan
memberikan komentar yang baik terhadap karyanya.
Langkah-langkah tersebut akan memberikan peningkatan kemampuan siswa di
dalam menggambar. Sehingga peningkatan menggambar ini akan membawa siswa mampu
untuk mentransformasikan benda-benda/objek yang ada di alam ke dalam
bidang-bidang gambar yang berukuran 2 dimensional. Intensitas di dalam
menggambar memang merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan
siswa mentransformasikan bentuk 3 dimensi menjadi bentuk 2 dimensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar