Sabtu, 09 April 2016

MENGGAMBAR SEBAGAI SARANA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SISWA MENTRANSFORMASIKAN BENTUK 3 DIMENSI MENJADI BENTUK 2 DIMENSI

          
                                            Lukis dgn media cat air, karya Aryo Sunaryo

            Gambar merupakan bentuk karya seni rupa yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kita. Gambar juga bukan sesuatu yang tidak dikenal sama sekali oleh siswa pada khususnya. Gambar malah menjadi sesuatu yang teramat disukai oleh anak-anak. Gambarlah yang dijadikan oleh anak untuk meluapkan isi hatinya. Bahkan gambar tidak bisa lepas sama sekali dari keseharian kita. Berbagai jenis gambar bisa kita temui dimanapun juga, baik di tempat umum atau di tempat-tempat tertentu.
         Gambar memang terasa sangat komunikatif ditelinga kita. Seakan gambar dijadikan sesuatu yang dapat membuat diri kita, khususnya siswa (anak) menjadi senang dan terlampiaskan semua yang dijadikan uneg-uneg dalam diri seorang anak. Anak jika terbebani oleh sesuatu hal akan lebih mudah mengekspresikannya pada sebuah gambar. Menuangkan kejengkelannya pada bentuk visual sebuah gambar. Di kala senang pun dia akan lebih mudah memperlihatkannya pada berbagai bentuk gambar.
         Berbagai bentuk pelampiasan siswa melalui gambar misalnya, siswa dalam keadaan jengkel karena merasa disakiti oleh temannya, dia akan membuat corat-coret yang isinya menyudutkan dan menjelekkan teman yang menyakitinya tersebut. Begitu pula jika seorang siswa menaruh hati pada seorang teman, dia juga akan memvisualkannya dalam gambar-gambar atau simbol yang menujukkan rasa sukanya. Hal ini berlaku juga sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, gambar juga sebagai sarana yang sangat komunikatif dalam memperjelas dan mempermudah siswa untuk memahami proses transfer ilmu yang sedang dihadapinya.
         Memang secara lebih mendalam, gambar kadang belum dapat dipahami oleh seorang siswa. Kadang mereka hanya tahu bahwa gambar itu sekedar coretan yang membentuk suatu objek di atas sebuah kertas gambar. Mereka kurang tahu bahwa gambar itu merupakan bagian dari karya seni rupa secara umum.  Karya seni rupa merupakan bentuk suatu karya seni yang penuangannya melalui media yang bisa ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa diciptakan untuk memberikan suatu kesan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
          Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan antara seni rupa murni dan seni rupa terapan, proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan, sedangkan seni rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya. Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2 yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni rupa 3 dimensi yang memiliki panjang lebar serta ruang.
          Kalau begitu gambar masuk dalam bagian seni rupa yang mana? Pertanyaan sederhana yang kadang belum diketahui oleh siswa. Untuk itu perlu dijelaskan secara singkat bahwa gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Hal ini sesuai pendapat Oemar Hamalik (1986:43). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 329),  gambar adalah karya seni rupa yang berupa tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya. Gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan. Gambar termasuk media yang relatif mudah ditinjau dari segi biayanya.
        Penjelasan di atas menunjukkan bahwa gambar adalah salah satu cabang seni rupa yang berbentuk 2 dimensi dengan ungkapan visualnya melalui proses meniru objek benda, binatang, tumbuhan, manusia dan lainnya sesuai dengan objek yang dijadikan modelnya tersebut. Disinilah dibutuhkan kepiawaian seorang seniman gambar untuk merealisasikan objek 3 dimensonal yang ada dilingkungan kita, dipindahkan pada objek 2 dimensional berupa kertas gambar atau sejenisnya, tetapi penggambarannya masih tetap tampak seperti 3 dimensional yang ditirunya tadi. Walaupun  media penuangan pada bidang gambar berupa 2 dimensi tetapi hasil gambarnya harus tampak seperti objek yang sesungguhnya yang kebanyakan berbentuk 3 dimensi.
         Menggambar memang suatu usaha untuk menyampaikan perasaan dan pikiran secara visual kepada orang lain. Anak-anak/siswa biasanya senang dengan kegiatan menggambar, karena dengan menggambar anak-anak dapat menuangkan pengalamannya mewujudkan simbol-simbol visual dari apa yang pernah dilihatnya sehari-hari dalam kehidupan nyata melalui bidang gambar.
          Kegiatan menggambar pada dasarnya hanya memerlukan alat dan bahan yang sangat sederhana untuk dapat membuat tanda goresan. Beberapa garis jika digoreskan pada bidang datar (2 dimensi) akan dapat memberikan suatu kesan simbol tentang bentuk yang ada di sekeliling kita. Dengan demikian, pikiran dan perasaan dapat kita ungkapkan dalam bentuk visual lewat kegiatan menggambar, sehingga menggambar menjadi kegiatan yang mendasar dalam berkarya seni rupa. Kegiatan menggambar secara umum dapat juga dianalogikan dengan kegiatan menulis. Analoginya adalah sebagai berikut : sebelum seseorang dapat menulis kalimat, ia harus dapat menulis huruf dan kata terlebih dahulu, begitu juga dengan kegiatan berkarya seni rupa dan kria. Sebelum seseorang dapat membuat karya seni rupa dan kria, ia terlebih dahulu harus dapat menggambar seluruh bentuk-bentuk yang ada di sekitarnya.
            Gambar memang dapat memberikan manfaat bagi siswa dalam beberapa hal kedepannya. Manfaat tersebut diantaranya adalah siswa akan lebih dapat memberi gambaran secara nyata sesuai yang ditirunya (transformasi bentuk 3 dimensi ke bentuk 2 dimensi), melatih meminimalisir  kesalahan dalam menggambar, mempertajam insting pengamatan seniman gambar (siswa), meningkatkan kemampuan siswa  dalam mengkoordinasikan hasil pengamatan dan keterampilan tangan.
           Peningkatan kemampuan menggambar memang sangat bermanfaat untuk memacu perkembangan psikomotor seorang siswa. Perkembangan psikomotor ini terutama berkaitan dengan langkah-langkah untuk menciptakan bentuk nyata yang ada dilingkungannya di transformasikan ke bidang gambar melalui ketrampilan tangannya. Ketrampilan tangan  ini berkaitan dengan naluri untuk mendapatkan feeling ber-estetika seni. Proses transformasi dari bentuk yang ada di alam menjadi sebuah bentuk gambar pada bidang gambar inilah yang dimaksudkan sebagai proses pemindahan bentuk dari bentuk 3 dimensi (trimatra) menjadi bentuk 2 dimensi (dwimatra).
           Peningkatan kemampuan menggambar siswa akan bisa diperoleh apabila bisa melihat dan memanfaatkan talenta seni yang ada padanya. Sehingga kedepannya bisa menjadikan siswa lebih mendalami ilmu seni menggambar lebih serius dan menyenangkan. Memang ada beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk meningkatkan minat dan kemampuan berkarya gambar bagi siswa.
           Langkah pertama yaitu bercerita dan menjelaskan sesuatu yang menarik untuk memancing imajinasi siswa dalam menggerakkan tangan dan mau mencoba menggunakan media yang ada untuk memulai menggambar. Langkah kedua yaitu memberikan contoh-contoh gambar sesuai dengan dunia yang diminati oleh siswa dan dipadukan dengan berbagai corak warna yang menarik perhatiannya. Langkah ketiga yaitu membuat gambar dengan pola yang sederhana agar siswa lebih mudah mengikutinya, seperti gambar garis-garis, kotak, bulat atau lingkaran. Langkah keempat adalah menjelaskan setiap gambar yang sekiranya mudah dimengerti siswa, misalnya gambar rumput berwarna hijau, gambar langit berwarna biru, gambar jeruk berwarna orange.
         Langkah kelima yaitu mengganti media yang lain sehingga siswa semakin asyik di dalam menggambar. Dengan media baru ini memberikan kesegaran untuk mendapatkan nuansa yang baru di dalam menggambar. Langkah keenam adalah menghindari menggunakan karet penghapus. Karet penghapus menjadikan siswa kurang percaya diri dengan goresan tangannya. Biarkan siswa mengganti kertas gambarnya dengan yang baru jikalau salah atau meneruskan gambarnya menjadi bentuk yang baru. Langkah ketujuh memberikan apresiasi terhadap karya siswa. Apresiasi disini adalah memberikan pujian dan motivasi pada karya siswa. Siswa tentu akan bangga jika orang lain yang melihat dan memberikan komentar yang baik terhadap karyanya.
         Langkah-langkah tersebut akan memberikan peningkatan kemampuan siswa di dalam menggambar. Sehingga peningkatan menggambar ini akan membawa siswa mampu untuk mentransformasikan benda-benda/objek yang ada di alam ke dalam bidang-bidang gambar yang berukuran 2 dimensional. Intensitas di dalam menggambar memang merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan siswa mentransformasikan bentuk 3 dimensi menjadi bentuk 2 dimensi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar