PATUNG BAHUREKSO
08.31 Edit This 0 Comments » Patung Bahurekso dilihat dari depan, patung ini terletak di depan Pendopo Kabupaten Kendal.
Patung Bahurekso yang sedang menunggang kereta kuda, dilihat dari arah barat.
Patung Bahurekso, kuda perang beserta reliefnya dilihat dari arah samping barat belakang.
Patung Bahurekso merupakan salah satu patung yang difungsikan sebagai bentuk patung peringatan yang diletakkan di depan Pendopo Kabupaten Kendal. Patung tersebut menggambarkan seseorang yang sangat berpengaruh terhadap berdirinya Kabupaten Kendal. Bahurekso adalah seorang tokoh yang pertama kali menjadi adipati di daerah tersebut. Hal ini sangat berkaitan erat dengan hari jadi kota Kendal, yang selalu diperingati setiap tanggal 28 Juli. Tanggal 28 Juli merupakan saat pelantikan atau pengangkatan Bahurekso menjadi adipati pertama di Kendal, yang pada saat itu pusatnya masih di daerah Kaliwungu. Mengenai sosok Bahurekso adalah seorang pemuda yang bernama asli Joko Bahu seorang putra dari Ki Ageng Cempaluk yang bertempat tinggal di daerah Kesesi Kabupaten Pekalongan. Joko Bahu dikenal sebagai seorang pemuda yang mencintai sesama dan pekerja keras. Joko Bahu pun dikenal sebagai seorang yang pemberani dan sanggup untuk tirakat, bentuk tirakat yang sangat terkenal yaitu ketika dia bertapa NGALONG. Tempat tirakat ngalong tersebut dikemudian hari dikenal dengan nama daerah PEKALONGAN. Melalui berbagai kelebihan dan ketangguhan Joko Bahu tersebut dia berhasil memajukan daerahnya. Atas keberhasilan itulah akhirnya raja Mataram pada saat itu yaitu Sultan Agung Hanyokrokusumo mengangkatnya menjadi Adipati Kendal yang bergelar Tumenggung Bahurekso. Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada tanggal 26 Agustus1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia. Perang yang berlangsung pada tanggal 21 Oktober 1628 di Batavia, Tumenggung Bahurekso beserta kedua putranya gugur sebagai Bunga Bangsa. Awalnya, perjalanan sang Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1628 dijadikan patokan berdirinya atau lahirnya Kabupaten Kendal. Kemudian setelah memperhitungkan nilai historisnya, tanggal tersebut dirubah menjadi tanggal 28 Juli pada saat Bahurekso diangkat sebagai Adipati (Bupati) Kendal. Itulah sejarah singkat mengenai pendirian Patung Peringatan Bahurekso di depan Pendopo Kabupaten Kendal. Nama Bahurekso di Kabupaten Kendal juga diabadikan lewat nama GOR yang ada di daerah tersebut, yang diberi nama GOR Sasana Krida Bahurekso.
Patung Bahurekso yang sedang menunggang kereta kuda, dilihat dari arah barat.
Patung Bahurekso, kuda perang beserta reliefnya dilihat dari arah samping barat belakang.
Patung Bahurekso merupakan salah satu patung yang difungsikan sebagai bentuk patung peringatan yang diletakkan di depan Pendopo Kabupaten Kendal. Patung tersebut menggambarkan seseorang yang sangat berpengaruh terhadap berdirinya Kabupaten Kendal. Bahurekso adalah seorang tokoh yang pertama kali menjadi adipati di daerah tersebut. Hal ini sangat berkaitan erat dengan hari jadi kota Kendal, yang selalu diperingati setiap tanggal 28 Juli. Tanggal 28 Juli merupakan saat pelantikan atau pengangkatan Bahurekso menjadi adipati pertama di Kendal, yang pada saat itu pusatnya masih di daerah Kaliwungu. Mengenai sosok Bahurekso adalah seorang pemuda yang bernama asli Joko Bahu seorang putra dari Ki Ageng Cempaluk yang bertempat tinggal di daerah Kesesi Kabupaten Pekalongan. Joko Bahu dikenal sebagai seorang pemuda yang mencintai sesama dan pekerja keras. Joko Bahu pun dikenal sebagai seorang yang pemberani dan sanggup untuk tirakat, bentuk tirakat yang sangat terkenal yaitu ketika dia bertapa NGALONG. Tempat tirakat ngalong tersebut dikemudian hari dikenal dengan nama daerah PEKALONGAN. Melalui berbagai kelebihan dan ketangguhan Joko Bahu tersebut dia berhasil memajukan daerahnya. Atas keberhasilan itulah akhirnya raja Mataram pada saat itu yaitu Sultan Agung Hanyokrokusumo mengangkatnya menjadi Adipati Kendal yang bergelar Tumenggung Bahurekso. Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada tanggal 26 Agustus1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia. Perang yang berlangsung pada tanggal 21 Oktober 1628 di Batavia, Tumenggung Bahurekso beserta kedua putranya gugur sebagai Bunga Bangsa. Awalnya, perjalanan sang Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1628 dijadikan patokan berdirinya atau lahirnya Kabupaten Kendal. Kemudian setelah memperhitungkan nilai historisnya, tanggal tersebut dirubah menjadi tanggal 28 Juli pada saat Bahurekso diangkat sebagai Adipati (Bupati) Kendal. Itulah sejarah singkat mengenai pendirian Patung Peringatan Bahurekso di depan Pendopo Kabupaten Kendal. Nama Bahurekso di Kabupaten Kendal juga diabadikan lewat nama GOR yang ada di daerah tersebut, yang diberi nama GOR Sasana Krida Bahurekso.
0 komentar:
Posting Komentar