Pelukis Batik Modern Amri Yahya, diambil dari http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/amriyahya.html
Rumput
Merah (1997), Batik 90 X 100 cm, karya Amri yahya, diambil dari http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/amriyahya.html
PELUKIS
AMRI YAHYA
Amri Yahya pernah ingin menjadi penyair. Urung, karena ia melihat
sendiri jarang penyair yang kaya. Lalu ingin jadi sedadu. Ternyata, tidak
direstui orang tua. Akhirnya pilihannya jatuh untuk menjadi pelukis. “Pekerjaan
ini jauh dari korupsi,”katanya beralasan.
Sebagai pelukis,
lelaki kelahiran Palembang ini pun mencari sesuatu yang lain. Ia menjadi
pelukis batik, sekaligus jadi pengusaha dalam bidang ini. Tentang batik yang
dijadikannya media lukisan, dengan tegas dikatakannya bahwa itu adalah salah
satu akar seni tradisional Indonesia.
Banyak lukisan
batiknya berukuran besar. Selain membatik untuk lukisan, motif-motif abstrak
batiknya juga digunakan untuk busana. Harganya juga tinggi. Saking mahal dan
larisnya, ada saja yang menyontek mirip karyanya. Di pasaran banyak busana
batik yang motifnya mirip karya Amri. Labelnya pun nyaris sama, ada yang Anri
Y, ada pula Andri Yahya bahkan yang benar-benar mirip adalah Amir Yahya.
Bila mendapat undangan
pameran dan ceramah, dimana saja, ayah empat anak ini selalu membawa perabotan
lengkap; kompor kecil, canting, lilin dan perabotan membatik lainnya. Dengan
cara itu ia mendapat sambutan hangat, karena ia tidak jarang mendemonstrasikan
keahliannya, menyelingi ceramah.
Amri melukis dengan media acrylic, acquarel, cat minyak dan menekuni
media batik sebagai media ungkap. Sebab batik sebagai media ungkap tidaklah
kalah tantangan eksperimentalnya dengan media lain. Pengamat seni mengatakan
Amri melukis secara abstrak-ekspresionis kontemporer. Amri lebih banyak memilih
lebak-lebung sebagai subject matter. Lebak lebung aadalah hamparan sawah
ladang pasang surut pesisir timur Sumatera Selatan yang sangat kaya dengan
potensi kehidupan dan keindahan.
Dari sana ia
menemukan bunga dan rumput yang yang bergoyang karena angin, butiran enbun
warna-warni, air yang berkilau terkena sinar matahari dan rembulan pada masa pasang
saat lahan itu hendak diolah untuk musim tanam. Dan ketika musim
panen tiba padi menguning seperti emas
Pilihan terhadap lebak
lebung sebagai subject matter, bagi Amri terasa lebih mudah karena
lingkungan itu adalah tepat kelahiran dan masa kecilnya. Selain itu,
menampilkan lebak lebung berarti mengedepankan pula potret sebagian besar
rakyat Indonesia yang hidup dikawasan pedesaan serta mengandalkan sawah ladang
sebagai sumber penghidupan. Seperti halnya petani, sawah ladang yang indah dan
menjadi sumber inspirasinya itu, tidak boleh lenyap dari muka bumi Indonesia
dengan alasan apapun.
Ia Mendirikan Amri
Galery di Yogyakarta dengan bangunan khas Jawa. Amri pernah berpameran di
Australia, Jerman, Amerika Serikat, Mesir, Inggris, Belanda, Kanada, Denmark,
Syria, Jepang dan tentu saja diberbagai kota di Indonesia. Amri disebut-sebut
sebagai perintis terkemuka dalam seni lukis batik kontemporer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar