Seni ukir kaligrafi karya eko kimianto
1. Kaligrafi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kaligrafi, dari bahasa Yunani; καλλι "keindahan" + γραφος "menulis" ) Bahasa Jepang Nihongo 日本語) adalah seni menulis dengan indah dengan pena sebagai hiasan. Tulisan dalam bentuk kaligrafi biasanya tidak untuk dibaca dengan konsentrasi tinggi dalam waktu lama, karena sifatnya yang membuat mata cepat lelah. Karena itulah sangat sulit menemukan contoh kaligrafi sebagai tipografi buku-buku masa kini.
Meskipun kaligrafi dalam tulisan arab lebih dikenal, tetapi banyak pula penerapan aplikasi ke dalam tulisan latin.
Di dalam seni rupa Islam, tulisan arab seringkali dibuat kaligrafi. Biasanya isinya disadur ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam, tidak selalu pena diatas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan di atas logam atau kulit.
Salah satu bentuk penerapan kaligrafi Islam sebagai seni hias adalah di Istana Al Hamra, Spanyol.
2. Seni Ukir Kaligrafi
Seni ukir kaligrafi adalah perpaduan 2 jenis karya seni rupa yang berbentuk ragam hias. Ragam hias di sini maksudnya adalah satu bentuk keindahan untuk mengisi suatu bidang tertentu, baik yang berupa 2 dimensional maupun 3 dimensional. Perpaduan 2 jenis karya seni rupa tersebut adalah perpaduan antara seni ukir dengan seni kaligrafi. Seni ukir lebih kita kenal dengan adanya visualisasi bentuk stilasi. Stilasi merupakan cara mengubah dan menyederhanakan bentuk asli menjadi bentuk lain yang dikehendaki untuk mencapai tingkat keindahan tertentu. Keindahan ini bisa dituangkan pada media.kayu, logam, tanah liat maupun batu. Teknik yang digunakan biasanya berupa teknik pahat, apabila pada proses pembuatannya di tatahkan secara langsung pada media tersebut.
Seni ukir kaligrafi merupakan bentuk keindahan huruf yang dituangkan/divisualisasikan pada tempat tertentu ( bisa dari kayu, logam maupun bebatuan) dengan menggunakan teknik-teknik yang biasa dipakai untuk mengukir, seperti misalnya dengan teknik pahat. Langkah yang harus ditempuh adalah mendesain bentuk kaligrafinya terlebih dahulu misalnya pada sebuah kayu. Desain itu berupa gambar rancangan yang nantinya sebagai dasar kontur untuk diikuti alurnya dalam mengukir. Setelah desain gambar dapat diselesaikan, mulailah proses pembuatan bentuk ukirannya. Proses pengukiran pada media kayu, mulailah menggunakan tatah dengan penggunaan teknik yang benar. Penatahan pada ukir ini mengikuti bentuk desain awal, sehingga hasil akhirnya tidak melenceng terlalu jauh dengan tema yang telah direncanakan.
Perpaduan kaligrafi dengan ukir ini mempunyai arti bahwa keindahan seni tulis menulis dapat dituangkan pada bidang yang biasa digunakan untuk mengukir. Tidak hanya sekedar bidangnya saja, tetapi bentuk dan hasil karyanya juga harus dapat dikategorikan ke dalam seni ukir. Penerapan pada ukir haruslah menyeluruh, semua bentuk kaligrafi yang diciptakan haruslah masuk dalam kriteria ukir. Sehingga orang awampun dapat membedakan kaligrafi ukir dengan gambar/lukisan kaligrafi.
3.Seni Ukir Kaligrafi : Eko Kimianto
Karya seni ukir yang ditampilkan pada gambar di atas adalah hasil karya cipta Eko Kimianto. Tema tulisan yang dituangkan dalam bentuk ukiran tersebut adalah Bismillahirrohmanirrokhim. Judul tersebut untuk mempertegas setiap kaum muslim dalam memulai setiap tindakan haruslah mengucapkan Basmallah terlebih dahulu. Setiap tindakan yang akan kita lakukan haruslah mengatasnamakan Allah, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Segalanya. Untuk itulah dalam menciptakan karya ini mengandung maksud untuk mengingatkan kembali manusia kepada Khaliknya, yang telah menciptakan segala yang ada di alam semesta ini.
Seni ukir kaligrafi pada gambar di atas, terbuat dari bahan kayu jati yang berukuran kurang lebih 40 x 60 cm. Teknik yang diguanakan adalah teknik pahat. Teknik pahat adalah suatu teknik membuat ukiran dengan cara memahat bidang ukir (kayu, batu) dengan menggunakan tatah ukir. Tatah ukir yang digunakan disesuaikan dengan bentuk yang diinginkan dalam objek ukir kaligrafi tersebut.
Alat-alat ukir yang digunakan untuk membuat ukiran kaligrafi di atas adalah
- Pahat ukir
- Palu dari kayu (Ganden)
- Batu asah
- Sikat dari ijuk
- Pensil
- Meteran
- Jangka
- Kain perca (bekas)
Jumlah tatah/pahat ukir kayu yang diperlukan untuk mengukir adalah 36 batang, yang terdiri dari:
- Pahat kuku sebanyak 20 batang
- Pahat lurus sebanyak 10 batang
- Pahat setengah bulatan sebanyak 5 batang
- Pahat miring sebanyak 1 batang
(Untuk nomer 2. Seni ukir Kaligrafi dan nomer 3. Seni Ukir Kaligrafi: Eko Kimianto ditulis langsung oleh eko kimianto dalam artkimianto.blogspot.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar