Bentuk ukiran daun motif Semarangan ini menunjukkan kekhasan ke-Jawa-annya. Kekhasannya itu terletak pada kelembutan dan kelenturan alur motifnya dengan irama goresan garis dari pangkal daun poko sampai dengan ujungnya yang berakhir pada bentuk ikal yang melengkung bagaikan bentuk spiral. Alur melengkung yang serba kelembutan ini sebagai simbol cermin kehidupan masyarakat Jawa yang menjunjung tinggi etika kesopanan dalam berbagai segi kehidupan. Etika kesopanan masyarakat Jawa misalnya mengenai unggah ungguh yang berarti merupakan adab kesopanan dalam hubungannya dengan tatakrama terhadap orang tua, menghormati orang yang lebih tua, serta adanya toleransi dalam berbagai segi kehidupan. Cermin tersebut dapat divisualkan dalam bentuk karya seni ukir yang mengutamakan kelembutan bentuk karya. Masyarakat Jawa yang menghormati sesama maupun hubungan bangsa dan orang lain ini, secara alamiah dapat memunculkan kelembutan yang berupa relung-relung yang penuh dengan keanggunannya memunculkan bentuk daun yang dikombinasi (campuran). Motif ini tak mengenal huruf kaku, yang ada cuma keanggunan dan kelembutan. Gambar di atas dapat dicermati adanya kelembutan yang dimulai dari pangkal sampai dengan ujungnya kemudian di padu dengan daun-daun yang menempel tumbuh di kiri dan kanan daun pokoknya.
Menurut saya Bentuk Ukiran Daun Motif Semarangan ini sangat bagus karena menjunjung kekhasan jawa dan kesopanan dari berbagai segi kehidupan ukiran motif Semarang ini dari pangkal sampai sampai dengan ujungnya tak mengenal huruf kaku yang ada cuma kelembutan dan keanggunan. alur melengkung seba kelembutan ini sebagai simbol cermin kehidupan masyarakat jawa menjunjung etika kesopanan maupun dalam berbagai segi kehidupan menunjukan bahwa yang ada cuma kelembutan dan keanggunan(Dian Valen Anjasmara kelas IXe No Absen 9)
BalasHapus